Jumat, 08 September 2023

Demam Berdarah di Sekitar Kita #Ayo3MplusVaksin

Kenapa ya, kalau ada berita-berita viral yang ada di sosial media, Mamiyu auto baper. Apa lagi kalau sudah nyangkut kesehatan anak. Kebetulan Mamiyu emang follower nya Ringgo Agus & Sabai. Jujurly, ikutan sedih waktu ngikutin IGS mereka tentang pengalaman anaknya yang kedua kena DBD. Sebaper itu emang, karena DBD ini diawali dengan demam. Terlihat sepele namun bisa mengancam nyawa. Apa lagi, ada pengalaman anak yang pernah kejang karena demam, aduhhhh… kalau diingat lagi kejadian waktu itu, rasanya gak sanggup banget, sungguh menyayat hati.



Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk pembawa virus dengue. Bahkan menjadi salah satu penyakit yang gak kenal umur dan dapat merenggut banyak korban karena penularan virus DBD ini cepet banget. Karena ingin tahu lebih lagi tentang DBD dan pencegahannya, Alhamdulillah banget nih Mamiyu dapat kesempatan untuk hadir dalam Konferensi Pers yang diselenggarakan oleh Takeda Indonesia dengan tema “Demam Berdarah di Sekitar Kita, #Ayo3MPlusVaksin” yang berlangsung di Karet Kuningan pada tanggal 31 Mei 2023.


Hadir dalam acara tersebut :

🌟 Andreas Guthnecht - General Manager Takeda Indonesia.

🌟 dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI.

🌟 Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) - Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis  IDAI.

🌟 Ringo Agus Rahman dan Sabai Morschek.



Selama ini masyarakat (termasuk Mamiyu) banyak yang memahami DBD terjadi sebatas karena kena gigitan nyamuk spesies Aedes aegypti yang terinfeksi. Namun ternyata, selain melalui gigitan nyamuk, fakta lain yang harus diketahui yaitu :

✅ Penularan virus dengue bisa terjadi melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, atau transmisi vertikal dari ibu yang terinfeksi kepada bayi selama kehamilan atau melalui air susu ibu.


Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan bahwa kasus DBD di Indonesia sama dengan kasus Covid. Jumlah korbannya sangat banyak, dan memang nyata karena sejak kecil saya melihat pasien yang meninggal akibat demam berdarah tidak hanya 1-2.  Terhitung sejak tahun 1968-2022 tercatat 1000 orang yang meninggal karena DBD.


Bahkan menurut dr.Anggraini yang sudah berpengalaman dalam menangani penyakit DBD, mengakui bahwa DBD sesungguhnya tidak bisa diprediksi apakah pasien DBD itu bisa bertahan atau malah meninggal dunia? DBD juga dapat menyebabkan komplikasi, dan masih belum ada obatnya.


Awalnya Mamiyu sempat mikir, orang-orang yang terkena DBD apa mungkin karena rumahnya kurang bersih, ya? Tapi masa iya sih sekelas pasangan Ringgo & Sabai yang emang tinggal di perkotaan, rumahnya jorok? Ternyata nyamuk pembawa virus dengue ini emang beda, gengs! Justru dia menyukai tempat yang bersih. Bukan bersarang di kubangan air kotor gitu. Jadi tuh, nyamuk Aedes aegypti ini hidupnya emang di tempat yang bersih gitu ya, seperti di bak mandi, penampung air di dispenser, atau juga gentong air. Kemudian nyamuk ini ternyata tidak suka menetap di luar rumah. Nyamuk Aedes aegypti ini sangat suka ada di dalam kamar atau ruangan yang beraroma tubuh manusia. Jadi, bisa disarankan kepada semua orang untuk tidak menggantungkan pakaian yang habis dipakai atau membiarkan pakaian tersebut tergeletak ataupun tergantung di dalam kamar.


Baca juga :

Waspada Demam Berdarah Dengue


Upaya Pencegahan DBD

Untuk melakukan berbagai upaya pencegahan DBD, Pemerintah sudah melakukan :

Fogging (Pengasapan) 

Penerapan 3MPlus (Menutup, Menguras, dan Memanfaatkan)

✅ Pembagian kelambu

✅ Gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1R1J)

✅ Menanam tanaman pengusir nyamuk

✅ Memakai lotion, memakai kelambu

✅ Metode Wolbachia

✅ Imunisasi dengue


Saat ini Pemerintah kita sedang melakukan pengembangan Metode Wolbachia untuk mengendalikan dan mengurangi populasi nyamuk, dan menurut penjelasan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, beberapa negara tetangga seperti Australia, Singapura dan Malaysia sudah menggunakan Metode Wolbachia sebagai pengendali vektor atau si nyamuknya. Namun sebenarnya ada upaya lain yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit DBD yaitu dengan melakukan vaksinasi DBD yang telah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan sudah melalui uji coba dan uji kelayakan.



Cegah DBD Dengan 3M Plus Vaksin


Vaksinasi demam berdarah saat ini telah mendapat rekomendasi untuk anak dan dewasa oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Saat ini vaksinasi demam berdarah dapat diberikan pada setiap orang dengan rentan umur 6-45 tahun dengan anjuran dari dokter. Vaksin dengue bermanfaat untuk mencegah infeksi berat dan kematian akibat DBD. Imunisasi dengan vaksin dengue bisa mencegah kena infeksi. Jadi tuh ya, kalau pun kita pada akhirnya terkena DBD, maka tidak akan sampai terkena syok, dan bahkan tidak perlu masuk ICU karena tidak terjadi pendarahan. 


Hal yang harus orang tua ingat adalah imunisasi hanya salah satu upaya untuk mencegah infeksi dengue. Masih banyak kombinasi faktor-faktor lain yang bisa mengurangi penyebaran virus dengue. Hal yang perlu orang tua lakukan untuk mengurangi sebaran nyamuk Aedes aegypti adalah perilaku hidup sehat dan bersih.


Karena Indonesia sendiri merupakan negara kedua dengan jumlah kasus demam berdarah tertinggi. Selain lewat fogging dan prinsip 3M Plus, pencegahan demam berdarah harus mulai dari dalam tubuh lewat perlindungan vaksin dengue.


Baca juga

Bahaya Demam Berdarah dan Upaya Pencegahannya


Hal yang terpenting adalah sebisa mungkin kita dapat melindungi anggota keluarga dari demam berdarah dengan vaksinasi. Vaksin melengkapi perlindungan dari demam berdarah, tidak hanya 3M Plus (menutup, menguras dan memanfaatkan) tapi 3MPlus Vaksin. Untuk info lebih lanjut, teman-teman bisa langsung menuju website https://www.cegahdbd.com/ aja ya, disana ada lengkap banget pembahasan tentang DBD berikut pencegahannya. #Ayo3MPlusVaksin semoga kita semua sehat selalu ya ♥️


C-ANPROM/ID/QDE/0139 | Aug 2023





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, komentarnya dimoderasi dulu yaa.. ^_^
Buat teman-teman yang menulis komentar dengan disertakan link hidup atau berbau pornografi dan situs judi online, langsung Mamiyu hempaskan loh ya! Bhayy~
Terima kasih