"Mami, corona kapan selesainya sih? Kok lama banget. Teteh kan mau ke sekolah yang baru, mau ketemu temen-temen baru, ketemu Guru baru, dan jalan-jalan ke taman sama ke Mall"
Entah sudah berapa kali Teteh menanyakan hal yang serupa ke Mamiyu. Emang sih, dari awal Teteh jadi anak SD, dia belum tau seperti apa sekolahannya yang sekarang. Belum lagi ketiga adiknya, yang masih aja gak ngerti, apa alasan kita di rumah terus dan gak kemana-mana. Mamiyu rasanya udah kehabisan kata-kata buat ngejelasin situasi pandemi seperti ini karena COVID-19. Setelah dijelasin, bilang mengerti, paham. Beberapa menit kemudian kembali merengek minta ke gamezone yang ada di Mall. Ahahaha.. Aku kudu piye?
Tiba-tiba Abang pun ikutan nyeletuk minta kado liburan ke hotel yang ada di Bandung untuk ulang tahun nya yang ke-5 di tanggal 26 September 2020 nanti. Kaget juga, kenapa ini anak minta kadonya staycation ya. Papino pun bilang, mungkin karena anak nya beneran jenuh di rumah terus. Biasanya juga kita kan suka jalan-jalan kemana gitu, paling gak ke gamezone yang ada di Mall atau ke taman deket rumah sambil naek odong di Pasar pagi. Nah, ini kan hampir setengah tahun lebih kita beneran di rumah aja. Apa lagi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak Senin, 14 September 2020 yang lalu. Tidak hanya Jakarta, tapi beberapa kota besar yang ada di Indonesia pun kembali melakukan pembatasan - pembatasan guna mengurangi penyebaran virus COVID-19. Yang kayak gini, emang dapat memberikan dampak yang negatif kepada pelaku usaha Mikro. Dengan diterapkannya berbagai macam pembatasan, pastinya jadi banyak usaha ultra mikro yang belum berjalan normal. Bahkan, tidak sedikit yang menutup usahanya.
Malam hari sebelum tidur, Mamiyu kembali pillow-talk bersama Papino. Beneran kepikiran banget jadinya. Kalau PSBB lagi, perekonomian rakyat Indonesia gimana ya jadinya. Beberapa temen bahkan sampai sekarang ada yang masih menganggur karena belum dapat pekerjaan baru selepas di PHK dari beberapa bulan yang lalu. Terus Papino pun jadi keingetan kalau minggu lalu abis ngobrol sama teman lamanya. Temennya itu buka usaha percetakan sablon dan jualan baju kayak distro gitu. Dia cerita kalau selama pandemi ini, bisa kehitung deh berapa orang yang datang ke toko baju nya tersebut. Penghasilannya lumayan turun drastis, sampai dia pun harus memberhentikan karyawannya. Sedih sih, dia bilang gak tega mau berhentiin karyawannya, tapi di satu sisi pemasukan pun gak ada, gimana mau bayar gaji karyawannya?
Akhirnya, dia mulai beradaptasi supaya dapat bertahan dan pemasukan yang didapati kembali stabil. Salah satunya mencoba peruntungan di dunia digital. Berjualan online memang susah-susah gampang ya. Soalnya pengetahuan tentang strategi marketing digital pun sangat minim. Kekurangan pengetahuan dalam memanfaatkan media sosial secara maksimal seperti, gimana cara membuat foto yang dapat menarik calon konsumen, gimana cara membuat caption yang menarik, dan lain sebagainya.
Pusat Investasi Pemerintah (PIP)
Bisa dibilang, di tahun 2020 ini dunia digitalisasi sangat berperan dalam segala hal. Namun tidak semua pelaku usaha mikro paham menggunakannya. Untuk itu Pemerintah membentuk Pusat Investasi Pemerintah (PIP) yang merupakan unit organisasi non eselon dibidang pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada mentri keuangan melalui Direktur Jenderal Pembendaharaan. PIP memberikan literasi digital bagi pelaku usaha mikro sebagai salah satu jalan keluar bagi bisnis dari konvensional ke digital. Langkah ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha mikro untuk menjangkau pembeli yang selama ini tidak tergarap.
Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Ririn Kadariyan, mengatakan : "Dengan beralih ke digital, debitur Ultra Micro (UMi) dapat menjangkau calon pembeli yang tidak dapat datang langsung ke tempat usahanya dan memperluas pasar mereka. Namun demikian, banyak kendala yang dihadapi para pelaku usaha ini untuk beralih dalam memasarkan produk secara digital. Program ini dilakukan Pemerintah yang menyadari terhambatnya debitur UMi untuk berkembang dan meningkatkan jumlah penduduk yang terjebak dalam garis kemiskinan dan menggeser kelompok tersebut kembali menjadi masyarakat yang tergantung pada bantuan sosial (bansos)."
Tugas dan Fungsi PIP
Pusat Investasi Pemerintah menerapkan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Sebagai BLU, PIP melaksanakan koordinasi dana (coordinated fund) pembiayaan Ultra Mikro (UMi) dengan memberikan fasilitas maksimal 10 juta kepada debitur yang selama ini tidak dapat mengakses pembiayaan perbankan dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dalam hal pemberdayaan, PIP berkewajiban meningkatkan kapasitas debitur UMi melalui beberapa pelatihan. Ini merupakan tujuan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelaku usaha mikro agar dapat naik kelas ke program pemerintah melalui penyaluran Kredit Usaha Mikro. Termasuk pendampingan yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas debitur. Nantinya UMi ini akan disalurkan melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dengan pola langsung (one step) atau melalui linkage koperasi/ lembaga keuangan mikro (two step).
Tentang Usaha Mikro
Usaha mikro adalah badan usaha milik perorangan yang memiliki kriteria sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yakni: "Memiliki aset atau kekayaan bersih hingga Rp 50 juta, tidak termasuk tanah atau bangunan tempat usaha".
Lantas, apa bedanya usaha mikro dengan usaha kecil?
Menurut aturan Undang-Undang UMKM di Indonesia, unit yang termasuk dalam usaha mikro harus memiliki kriteria omzet tahunan maksimal Rp300 juta. Sedangkan Usaha kecil biasanya memiliki omzet antara Rp300 juta sampai Rp2,5 miliar.
Jadi, apa saja contoh usaha mikro yang ada di Indonesia?
✔️ Usaha perdagangan
seperti kaki lima, pedagang di pasar, dan lain sebagainya.
✔️ Usaha jasa-jasa
seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit (konveksi).
✔️ Industri makanan dan minuman, industri pengolahan kayu dan rotan, industri pandai besi pembuat alat-alat, dan yang lainnya.
✔️ Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya lainnya.
✔️ Peternakan ayam, itik dan perikanan.
Dias Satria, Founder Jagoan Indonesia menuturkan pihaknya digandeng PIP untuk melakukan upgrading metode pemasaran secara online bagi pengusaha UMi. Tiga hal yang mereka kembangkan dalam program ini, yaitu :
✔️ Social Media Handling,
dimana para peserta pelatihan akan didampingi oleh mentor dan tim untuk melakukan penetrasi pemasaran melalui sosial media seperti instagram dan menawarkan produk mereka di marketplace.
✔️ Connecting To Marketplace,
tim mentor akan membantu peserta memfasilitasi dan mengoptimalisasi pembuatan akun marketplace, Google Business, dan sebagainya.
✔️ Design Packing,
pembuatan design kemasan bagi peserta pelatihan agar lebih menarik dan menunjang penampilan produk bila dijual melalui penjualan online.
Lebih dari separuh (54%) penerima manfaat kredit UMi mengambil pinjaman senilai Rp 2,5 juta dengan mayoritas (89%) dan tenor pinjaman yang diambil adalah antara tujuh bulan hingga satu tahun. Sementara pelaku usaha mikro yang memanfaatkan UMi sebagian besar adalah perempuan (93%) dengan usia diatas 40tahun (58%). Melalui kredit UMi diharapkan terjadi kemandirian usaha di seluruh masyarakat. Hingga semester I 2020, PIP telah menyalurkan kredit mikro (UMi) senilai Rp 7.038.961.333.211,- bagi 2.257.021 di 464 Kab/Kota di 34 Provinsi melalui 43 mitra penyalur (linkage) Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) berbentuk koperasi maupun BUMN yang bergerak di bidang jasa keuangan.
Persyaratan untuk bergabung dalam Program Pendampingan dan Pelatihan Usaha Mikro SIAP Online, yaitu :
✔️ Pelaku usaha mikro yang mendapat pembiayaan ultra mikro (UMi) melalui penyalurannya.
✔️ Memiliki usaha yang produktif
✔️ Memiliki komitmen dan keinginan belajar yang tinggi
Untuk informasi lebih lengkap tentang Kredit UMi dan Program Pendampingan dan Pelatihan Usaha Mikro SIAP Online, bisa mengunjungi website : https://umi.id atau akun media sosialnya di instagram PIP di @pusatinvestasipemerintah
Pandemi yang sedang berlangsung memang berimbas di segala sektor perekonomian, baik kecil, menengah, maupun perindustrian..
BalasHapusMamiyu kalo ada pelatihan kayak gini lagi ajak ajak aku dong
BalasHapusSemoga pandemi ini segera berlalu ya Nay.... Dan program pelatihan kek gini sangat membantu
BalasHapusAkunmau donk ikutan kalau ada pelatihan gini..
BalasHapusDijaman skrg ini peran PIP sangat ngebantu banget ya. Jadi pengen gabung & ikut pelatihannya
BalasHapusWaah.... Keren ya pelatihannya... Tentunya sangat bermanfaat ini
BalasHapusKeren ya pelatihannya... Info2 kak klo ada pelatihan lagi
BalasHapusBagus sekali program ini ya..semoga saja tepat sasaran dan tepat manfaat.. semoga sukses..
BalasHapusSemua orang berusaha demi sesuap nasi di masa pandemi ini nih mbak, tidak terkecuali keluarga kami. Di hati ketar-ketir tapi Insya Allah pandemi segera berakhir ya
BalasHapusBoleh juga nih infonya, lengkap bener, nanti share ke temen yg butuh ah, pasti pada seneng deh
BalasHapusSekarang aku jadi tahu bedanya usaha mikro dan kecil, kelihatan dari omzetnya itu. Buat pelaku usaha mikro, dagang secara digital memang agak sulit, memang butuh skill, modal pelatihan dan distribusi digital juga. Semoga aja sih adanya pelatihan ultra mikro ini nolong banget para pedagang.
BalasHapusWah, kudu dibagikan nih ke teman-teman pelaku usaha kecil. Selama ini banyak banget yang nggak paham bagaimana melakukan penjualan selain dengan cara konvensional. Butuh pendampingan dari pemerintah karena kalau usaha mereka lancar kan bisa kembali melancarkan roda perekonomian masyarakat tuh.
BalasHapusTerima kasih infonya ya, Mamiyu.
Aku tuh kepngen banget deh belajar jualan online karna masa pandemi ssperti sekarang ini semua hal online mau dong mamiyu dicolek2 kalo ada pelatihan bagus kek gini
BalasHapusMakasih informasinya mba, baru tahu tentang PIP. Aku langsung otw ke web PIP. Siap tahu bisa dapat pelatihan di sana kan
BalasHapusSemoga aja pandemi cepat berakhir dan bermanfaat banget yah pelatihan ini buat para pelaku umkm
BalasHapusSaya coba share link informasinya ke teman-teman pelaku UMKM ah..siapa tahu ada yang tertarik dengan Program Pendampingan dan Pelatihan Usaha Mikro SIAP Online ini~
BalasHapusGw jg lagi kepikiran mau bkn akun di ecommerce nay, buat naikin penjualan. Soalnya kan skrg org2 klo belanja apapun pd nyari nya di ecommerce jg.
BalasHapusSemoga pelatihannya membasa manfaat dan bisa diterapkan ya. Ssmoga copid lekas enyah
BalasHapusNah, iyah anak aku juga sama pertanyaannya, kapan korona pergi, hahaha. kalo aku pribadi dengan akses inet yang ok, suka di rumah sih, bisa ikut berbagai pelatihan juga yaak
BalasHapussalut dengan pelatihan ini karena memang tujuan awalnya sebagai pendampingan untuk Pelaku UMKM, jadi bisa sebagai solusi juga agar usaha tidak stagnan dan selalu berkembang sesuai jaman..
BalasHapusPelatihan dan pemberian pinjaman modal usaha yang memudahkan bagi UMK memang sangat diperlukan ya. Moga berjalan dengan lancar programnya
BalasHapus