Sabtu, 20 Juli 2019

Filosofi TUMPENG, Kuliner Aseli Milik Indonesia



Dulu ya, waktu masih tinggal di Bandung, Kayaknya gampang aja gitu kalau mau makan  nasi kuning. Terutama di jam - jam sarapan. Banyaaaakkkk banget yang jual nasi kuning. Tapi kalau di Pondokgede mah langka! banyakannya nasi uduk betawi gitu. Makanya di #TheMustofas itu paling jarang makan nasi kuning, karena kami pemakan nasi merah! hehehe..

Mamiyu bikin nasi kuning tuh bisa dihitung jari dalam satu tahun. Kalau sekiranya lagi gak banyak kerjaan, kalau ada yang ulang tahun ya Mamiyu bikin tumpeng. Tapi sekiranya kalau ribet, yaudah beli kue ulang tahun aja, kelar.

Tapi ini tumben nya lagi kumat, waktu Papino ultang tahun di tanggal 2 Juli kemaren, Mamiyu masak nasi kuning beserta lauk pauk yang lainnya. Gak tumpengan tapi ya, repot shayyy. itu juga masak nasi kuningnya di magicom aja yang tinggal cemplung terus di cetekin. Tapi segitu juga udah bikin happy Papino. Katanya, Alm. Mama nya dulu setiap anggota keluarga ada yang ulang tahun, pasti dibikinin nasi kuning. Tapi Mama mertua mah canggih, masaknya di aron, gak pake mejikom macem Mamiyu kayak gini.




FILOSOFI TUMPENG





Tradisi membuat tumpeng pada perayaan hari besar tuh ternyata sudah ada dari zaman Kerajaan Hindu. Ketika ajaran Islam masuk di Indonesia, tradisi tumpeng tuh tetap diteruskan namun disesuaikan dengan nilai - nilai Islami.

Tapi kalau muncul pertanyaan, "Tumpeng tuh berasal dari mana ya?" Ada beberapa orang mengatakan bahwa tumpeng adalah akronim dari bahasa Jawa, : "Tumapaking panguripan. Tumidak lempeng tumuju Pangeran." Yang artinya, : "Berkiblatlah kepada pemikiran bahwa manusia itu harus hidup menuju jalan Tuhan."

Ada juga yang bilang kalau tumpeng ini adalah singkatan dari falsafah, : "Yen metu kudu mempeng." Artinya kurang lebih, : "Saat keluar (rumah) harus sungguh - sungguh. Falsafah ini diajarkan  oleh Sunan Kalijaga yang sering kali mengadopsi budaya setempat dengan ajaran agama Islam.

Falsafah ini konon sejalan dengan surat Al Isra ayat 80, : "Ya Tuhanku, masukkan lah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong." Surat ini menurut ahli tafsir merupakan doa Nabi Muhammad ketika hijrah ke Madinah. Makanya nih, masyarakat pada saat itu percaya bahwa dengan menyediakan tumpeng, berarti dia sedang bersyukur sekaligus memohon pertolongan pada Allah.

ARTI BENTUK KERUCUT PADA TUMPENG





Filosofi dari kepercayaan agama Hindu, nasi yang dicetak berbentuk kerucut, punya arti meniru bentuk Gunung Suci Mahameru, tempat bersemayam Dewa dan Dewi.

Sedangkan dalam ajaran agama Islam, filosofi bentuk kerucut dengan satu nasi di puncak adalah simbol sang Pencipta. Banyaknya nasi dibawah melambangkan banyaknya dosa yag dimiliki manusia. Semakin ke atas, semakin sempurna.


FILOSOFI LAUK PAUK TUMPENG




Yang namanya tumpeng kan banyak ya lauk pauknya, gak hanya nasi kuning aja. Setidaknya ada tujuh jenis lauk pauk yang dihidangkan.  Biasanya terdiri dari beberapa unsur seperti  unsur dalam tanah (umbi-umbian), unsur hewan darat (ayam atau sapi atau bahkan keduanya), unsur hewan laut (ikan) dan unsur di atas tanah (sayur mayur). Tapi makin kesini modifikasi tumpeng tuh banyak banget jenisnya, namun unsur - unsur tersebut tetap ada didalamnya.

Untuk pemotongan tumpeng pun, ada lho cara khususnya. Pertama, tumpeng harus dipotong dipucuknya, dan diberikan kepada orang yang paling dihormati atau disayangi. Cara kedua adalah dengan mengeruk bagian bawah, sehingga lama kelamaan bagian puncaknya akan turun dan menyatu dengan bagian yang berada di bawah.

Sabtu, 13 Juli 2019 yang Lalu Mamiyu hadir di acara PERAYAAN 70 tahun Hubungan Diplomatik antara Negara Indonesia dengan Amerika di Kemchiks Pasific Place - SCBD - Jakarta.

Begitu masuk lokasi udah ramai pengunjung. Mata langsung tertuju sama yang seger-seger. Jejeran buah - buahan import. Kesukaan Abang semua ini. Strawberry, Apel, dan Blueberry. Tadinya mau beliin buat abang, tapi pas liat harganya gak jadi wkwkwk tapi ada harga, ada kualitas. Harga gak bohong. Lucky me, ada free sample buah-buahan. Semacam gak mau rugi, semua yang disediakan mamiyu cobain satu-satu, ahhhh enakkk.. Apelnya beda! empuk ternyata gaes, tapi gak benyek. Manis juga rasanya, gak asem.









Dapet bisikan dari salah satu staf, produk andalan Kemchiks adalah DAGING. Tentunya import langsung dari negara Amerika, dengan kualitas nomer satu! wihhh... penasaran sama bentukan TOMOHAWK, gede banget ya. Luar biasa banget Kemchiks ngadain demo masak yang menu nya STEAK TOMOHAWK.





Demo dilakukan sama Chef Andi. Dia tipikal orang yang terbiasa makan daging mentah, asal bener kualitasnya dan fresh! kalau gak fresh malah jadi penyakit kan, rasanya juga pasti beda. Berbeda dengan unggas ya, GAK BOLEH dimakan mentah. wajib matang sempurna baru dikonsumsi.






Tapi kalau Mamiyu mah gak bisa loh makan daging mentah, walau daging kualitas tinggi dan segar. Tapi kalau setengah matang masih okela~ masih bisa dinikmati. Tapi ya penasaran juga sih, ikut icip-icip daging olahan mentah juga akhirnya. Satu doang, dan gak mau nambah, iya lah seculun itu akutuh.. Gak brani makan yang aneh - aneh. rasanya gimana? Hmm.. gak usah ngebayangin macem-macem. nikmatin aja, terus telen gak pake mikir yang aneh-aneh!




Yahh.. lumayan lah ya, Mamiyu jadi pernah nyobain daging sapi ham mentah + keju kayak gini (gak tau apa nama kuenya)

Ohya, di acara ini juga ada potong tumpeng lho! Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Ibu Irama Bidrianti (President Director of Kemchiks). Hasil potongan tumpeng diserahkan kepada Atase Pertanian dan Perdagangan Kedutaan Amerika Serikat, Mister Garrett McDonald.






Kalau menurut kalian gimana nih tentang filosofi tumpeng? Mamiyu team yang tumpengan ketika ada moment sakral atau di waktu tertentu saja. Seperti yang udah diceritain di awal, ketika ada yang ulang tahun, misalnya.. atau pas lagi ada acara syukuran gitu. Tapi yang pasti tradisi makan besar seperti ini milik Orang Indonesia ya, kalau didaerah pasti masih melaksanakan tradisi seperti kenduri. Contoh terdekat deh, kalau kalian makan di rumah Padang, pasti disediakan semua lauk kan di meja. Yang seperti ini kan sudah jadi tradisi pada zaman Raja - Raja terdahulu. So, berbangga hati lah kalian terlahir menjadi warga negara Indonesia yang memiliki aneka ragam kuliner. 💕





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, komentarnya dimoderasi dulu yaa.. ^_^
Buat teman-teman yang menulis komentar dengan disertakan link hidup atau berbau pornografi dan situs judi online, langsung Mamiyu hempaskan loh ya! Bhayy~
Terima kasih