Jumat, 26 Oktober 2018
kemarin Mamiyu bersama teman-teman IWITA hadir diacara, "ADVOKASI PERAN
MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN MELALUI PELATIHAN DAUR ULANG SAMPAH DI
KOTA BEKASI" bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi & KPPPA
(Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) di Hotel Horison
Ultima, Bekasi.
Acara dimulai sejak pagi
sekitar jam 9 hingga jam 2 siang. Dapet banyak banget ilmu dari kegiatan ini.
khususnya tentang pengolahan sampah yang baik dan benar itu seperti apa. Kalau
selama ini yang namanya sampah, yaudah ya gak diapa-apain lagi selain dibuang.
Kali ini Mamiyu dapet banyak cerita dari Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Pengurus Bank
Sampah yang ada di Kota Bekasi.
Ini gak
tanggung-tanggung loh, hasil kerajinan tangan mereka beneran keren-keren
banget! Kita gak akan sangka kalau semua itu terbuat dari sampah. Banyak
macamnya. Ada tas, dompet, keset, vas, tempat buah, pupuk kompos, dan
sebagainya.
Agar tidak menjadi
masalah, sampah harus ditangani secara baik dan benar. Berikut cara mengolah
menangani sampah :
1. Buang sampah pada
tempatnya
2. Lakukan gerakan 3R
(Reduce, Reuse, Recycle)
3. Pilah sampah
berdasarkan jenisnya untuk mempermudah didaur ulang
3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Reduse adalah,
Upaya mengurangi
timbunan sampah. Contoh reduce yaitu
* Mengurangi penggunaan
kantong plastik dengan membawa tas sendiri dari rumah
* Membeli kemasan dalam
ukuran besar sekaligus, selain lebih murah juga dapat mengurangi sampah
* Mengurangi penggunaan
popok kertas dan beralih ke popok kain
Reuse adalah,
Upaya memanfaatkan
kembali bahan atau barang, agar tidak menjadi sampah. Contoh reuse yaitu
* Menggunakan kertas di
kedua sisi
* Sumbangkan
barang-barang yang sudah tidak terpakai agar dapat digunakan kembali oleh orang
yang masih membutuhkan
* Gunakan kreativitas
untuk memperpanjang umur kemasan dari produk yang kita beli
Recycle adalah,
Menggunakan kembali
bahan setelah melalui proses pengolahan. Contoh recycle yaitu
* Membuat kompos dari
sampah organik
* Mendaur ulang kertas
dari sampah-sampah kertas dan karton
* Mendaur ulang gelas
dan botol plastik menjadi biji plastik dan barang-barang lainnya
Bagaimana cara memilah
sampah?
Sampah organik : sisa
makanan, tulang, duri, daun kering, daging, dll
Sampah kaca & kaleng
: botol kaca atau plastik, kaleng makanan dan minuman, dll
Sampah B3 (bahan beracun
berbahaya) : lampu neon, film, baterai, kaset, disket, racun serangga, dll
Sampah keras : kardus,
karton, makanan dan minuman, koran bekas, buku bekas
BANK SAMPAH
Bank sampah merupakan
pengumpulan sampah kering san dipilah yang memiliki manajemen seperti
perbankan, tetapi jenis tabungannya bukan berbentuk uang, melainkan sampah.
Saat ini keberadaan bank sampah aktif yang berada di Kota Bekasi terdapat
sekitar 215 Bank Sampah. Menurut Dinas Lingkungan Hidup, kebersihan lingkungan
mencakup ketertiban, kebersihan, dan keindahan (K3). Untuk sampah tidak hanya
Pemerintah saja yang bekerja ya, seharusnya Masyarakat pun turut andil dalam
menciptakan K3. Pemerintah menyediakan tempat disetiap Kelurahan untuk memilah
sampah atau bak sampah yang dikelola Masyarakat.
Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi DKI Jakarta, Ir. Themy Kendra Putra, M.S.I, mengatakan bahwa,
"Jika sampah tidak dapat dikelola dengan baik, maka Jakarta akan tenggelam
dan Bekasi Utara pun ikut tenggelam"
Bank Sampah sebagian
besar dijalankan oleh Perempuan yang aktif. Kehadiran Bank Sampah ini menjadi
elemen penting, karena selain dapat mengurangi sampah, juga dapat meningkatkan
pendapatan dan menjadi salah satu penilaian dalam penghargaan Adipura.
Peran perempuan dalam
mengaktifkan Bank Sampah ini perlu diapresiasi, karena juga turut membantu
Pemerintah dalam masalah lingkungan. Konsep dasar Bank Sampah yaitu 5M
(Mengurangi, Memilah, Memanfaatkan, Mendaur ulang dan Menabung sampah).
Keberadaan Bank Sampah dapat merubah perilaku masyarakat yang mempunyai
kebiasaan membakar sampah dan dapat membantu mambuat lingkungan menjadi lebih
bersih.
Bank sampah sangat
penting keberadaannya disetiap Kota. Ada 1013 RW di Kota Bekasi, tapi Bank
Sampah yang aktif hanya 16% saja. Sebagai warga masyarakat yang baik, kita
harus mendukung kegiatan Bank Sampah dilingkungannya masing-masing. Karena Bank
Sampah adalah penyelamat bumi untuk anak-cucu kita kedepannya.
Tak hanya berbicara
mengenai sampah, Ibu Martha Simanjuntak, selaku founder dari IWITA memberi tips
mengenai strategi marketing yang jitu! Khususnya buat Para Pengurus Bank
Sampah, bagaimana cara mendapatkan duit dari hasil karya yang susah dibuat
tersebut. Kami dibagi menjadi 3 kelompok untuk simulasi.
Ibu Martha memberikan
contoh Kertas Kerja yang harus kita lakukan, bagaimana cara perusahaan
menjalankan bisnisnya.
SERUUU.. Walau banyak
dari kita yang belum saling mengenal sebelumnya, kita tetap kompak menjalankan
tugas dari Bu Martha tersebut.
IWITA (Indonesia Women Information Technology Awareness)
Adalah organisasi perempuan Indonesia yang tanggap tekhnologi, organisasi berbadan hukum yang memiliki positioning mencerdaskan perempuan Indonesia melalui tekhnologi informasi.
IWITA aktif dalam
berbagai kegiatan yang bekerjasama dengan berbagai stakeholders, diantaranya
adalah :
1. Menyelanggarakan
kegiatan pendidikan, pelatihan, seminar, lokakarya, sosialisasi, promosi, dan
lain sebagainya yang berhubungan dengan bidang perempuan dan teknologi
informasi.
2. Memberikan masukan
kepada pemerintah berkaitan dengan regulasi dan kebijaksanaan yang menyangkut
bidang teknologi informasi.
3. Menghimpun, mengelola
dan mengembangkan bahan kepustakaan yang berhubungan dengan bidang perempuan
dan teknologi informasi.
4. Mengadakan kerjasama
dengan asosiasi lainnya, baik didalam maupun diluar negeri.
Alhamdulillah Mamiyu
dapet hadiah dari IWITA. Terima kasih buat kesempatannya IWITA, Semoga dengan
adanya kegiatan ini, Para Pengurus Bank Sampah mempunyai kesempatan dalam
meraih keuntungan dari hasil menjual kreasi-kreasi yang mereka buat. Dan
Khususnya buat Pemerintah agar dapat lebih memperhatikan kesejahteraan Para
Pengurus Bank Sampah tersebut. Karena pada kenyataannya, mereka ini
melakukannya dengan sukarela dan dengan bantuan dana secara swadaya dari
masyarakat.
Hebat yaah para ibu² bank sampah mengubah sampah menjadi kerajinan,tryt di kota bekasi juga udah banyak bank sampah. semoga tambah berkembang dalam membuat kerajinannya.
BalasHapusSaya tergerak ingin mendirikan bank sampah. Tapi tidak ada link kemana hasil sampah nanti akan ditujukan. Selama ini semua warga buang sampah ke sungai samping rumah saya :(
BalasHapusKalau diolah dgn benar sampah plastik bisa jadi barang bermanfaat kayak tas dan dompet..
BalasHapusDaur ulang sampah jadi pilihan cantik memang, karena bisa jadi Barang yang nggak hanya antik malah menghasilkan pundi-pundi
BalasHapusHebat ide me recycle sampah menjadi tas2 lucu. Jadi manfaat bisa menambah penghasilan.
BalasHapusWuih, produk hasil pemanfaatan sampahnya keren ya. bener-bener mnambah nilai, di samping juga menguangi beban bumi dari nambahnya jumlah sampah. Semoga yang seperti semakin banyak di berbagai tempat. Biar sampah makin sedikit.
BalasHapushasil tas dan handycraft lainnya bagus-bagus ya mba, padahal dari bahan-bahan sampah, dari sampah yang tidak terpakai akhirnya bisa didaurulang agar bisa bermanfaat lagi
BalasHapusLucu-lucu ya hasil daur ulang sampahnya 😀 semoga makin banyak masyarakat yg ikut serta dalam mendaur ulang sampah di lingkungannya
BalasHapusPermasalahan sampah memang gak ada habisnya. Alhamdulillah banyak pihak yang sudah bertindak menangani nya.. terus bisa jadi ladang rezeki dari sampah daur ulang :)
BalasHapushasilnya cakep2 ya mbak, padahal dari sampah. Disini ada juga sih tapi sudah vakum sepertinya mau saya gong kan lagi biar ibu2 disini produktif...
BalasHapusbelakangan saya pernah baca berita soal kisruh sampah di bekasi hehe semoga inovasi ini mampu menjadi solusi untuk permasalahan sampah gak cuma di bekasi tapi juga diadopsi di kota lainnnya ya
BalasHapusMbaak.. aku masih sampe tahap reduce dan reuse (kadang-kadang), belum sampai recycle. Sering bingung deh sampah plastik mau diapain, karena meski udah reduce penggunaan plastik tapi belum bisa benar-benar zero plastic. Hiks...
BalasHapuskeren ini IWITA :) semoga banyak yang mengikuti jejak langkahnya dan terinspirasi ya mba apalagi bisa turut membantu pemerintah dalam lingkungan aku dukung nih yg begini
BalasHapusPaling suka baca tulisan tentang sampah, bikin saya semangat memilah sampah.
BalasHapusHanya saja kalau popok, belum bisa hiks.
Tapi mulai mengurangi isi tong sampah dengan memilah sampah sedikit demi sedikit saya lakukan :)
wah ibu-ibu hebat ya, bisa jadi contoh yang baik dalam hal mengurus sampah. Salut deh
BalasHapusItu bangus-bangus banget ya hasil daur ulang sampahnya. Kreatif bener!.
BalasHapusSalut dengan Bank Sampah yang sudah dijalankan di Bekasi dan IWITA atas kontribusinya untuk negeri!
Ah salut ama mereka mereka mengubah sampah jadi rupiah. Aku aja yg udaa nuat ngumpulin botol bekas selalu terhslang di tengah jalan wkwk.
BalasHapusDi komplek rumah aku sudah ada Bank Sampah juga nih mba. Memang bagus kok program nya. Reduce Reuse Recycle. Manfaatnya banyak dari 3R ini.
BalasHapusluar biasa ya bang sampahnya
BalasHapushasil kerajinannya juga bagus bagus
semoga konsisten ya
karena di kota saya juga ada yang membuat seperti ini
tapi cuma di awal aja..terus menghilang
Tas coklat yang paling atas itu keren banget, gak keliatan produk daur ulang.
BalasHapusPRku nih masih suka lupa milah sampah organik dan non organik, ckck
Akh masih dalam tahap memilah. Sampah dapur adalah sampah sisa makanan, kalau yang di depan adalah sampah kertas, plastik, dll. Pengelolaan sampah dan penggunaan plastik ini memang jadi PR tersendiri buat kita ya
BalasHapusKeren syekali ini hasil dari olahan sampahnya. Luar biasa bu ibu ini.
BalasHapusSampah2 yang bagi sebagian org udah dibuang ternyata buat sebagian yang lain ada gunanya juga ya. Didaur ulang jd barang yg lbh bernilai ekonomi.
BalasHapusSaya sampai skarang masih berusaha untuk melakukan 3R, mba. InsyaAllah jika dilakukan sejak dari rumah, ke depan masyrakat Indonesia akan semakin tertib dalam melakukan kegiatan 3R ya mba. Hasil kreasinya cakep bener
BalasHapusUwaaa tasnya cantik-cantikkk bangettt siii. Keren bisa mengubah limbah jadi karya karya cantik gitu
BalasHapusmenginspirasi banget ini mbak acaranya, semoga kota-kota lain juga bisa mendapat kesempatan untuk diadakan event seperti ini juga, jadi bisa mengedukasi ibu-ibu untuk lebih aware untuk pengelolaan sampah2 dan bisa menghasilkan juga.. tfs mamiyu
BalasHapusProduknya bagus-bagus banget ya, gak nyangka deh kalau itu semua dibuat dari sampah. Jadi pingin belajar cara buatnya..
BalasHapusMohon infonya bank sampah di sekitar Cikarang atau bekasi
BalasHapus